Ungguli China, ASEAN Bisa Jadi Pusat Manufaktur Dunia

ASEAN-Flags-2015

Liputan6.com, Singapura – Negara-negara di Asia Tenggara yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) diprediksi dapat menggantikan posisi China sebagai pusat manufaktur paling unggul di dunia dalam 10 tahun ke depan.

Sebuah studi yang diluncurkan para ekonom ANZ Bank menunjukkan hal tersebut dapat terjadi jika rencana ASEAN untuk membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun mendapatkan kepemimpinan politis baru.

“Sudah ada banyak tanda bahwa ASEAN mewakili banyak kepentingan hebat di berbagai sektor industri seperti pertanian dan berbagai ekspor ke ASEAN kini tengah tumbuh dengan sangat kuat,” ungkap laporan yang dirilis di Singapura itu seperti dikutip dari laman Financial Review, Jumat (24/4/2015).

Studi tersebut menunjukkan, negara-negara ASEAN kini tengah berada di jalur yang tepat untuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Asia. Tak hanya itu, ASEAN juga dapat menjadi entitas ekonomi terbesar kelima di dunia dalam sepuluh tahun ke depan.

Pertumbuhan investasi asing dan permintaan konsumen internal yang tumbuh dengan cepat berarti ASEAN dapat merebut posisi China sebagai pabrik dunia dalam 10 hingga 15 tahun ke depan.

Kesepuluh negara dalam kelompok tersebut juga menunjukkan peranan yang lebih besar di pasar Australia dan Selandia baru, mengurangi ketergantungan dua negara tersebut pada China.

CEO ANZ International Andrew Geczy mengatakan, ANZ yakin, ASEAN dapat menempati posisi penting di hadapan Australia dan Selandia Baru sebagaimana China saat ini.

Kawasan ASEAN tercatat memiliki potensi yang sangat luar biasa baik sebagai pusat manufaktur juga sebagai sumber konsumsi bagi dunia.

“Jumlah tenaga kerja muda yang sangat tinggi dan lokasi yang strategis akan memberikan banyak manfaat bagi ASEAN. Kawasan ini dapat menarik lebih banyak perusahaan untuk mendirikan basis produknya,” terang Geczy.

ANZ melaporkan, ASEAN dapat mendirikan zona perekonomian yang canggih dengan tenaga kerja bergaji rendah di bidang manufaktur khususnya di Myanmar, bisnis manufaktur dengan pembiayaan efektif di sekitar Thailand, Vietnam dan Indonesia serta tingginya nilai manufaktur dan jasa di Singapura serta Malaysia.

Terdapat sinergi produksi sangat besar dari kawasan ASEAN dengan cakupan peningkatan produktivitas yang tinggi. Para ekonomi di ANZ juga melihat target integrasi kawasan ASEAN dapat meningkatkan infrastruktur regional.

“Banyak kemajuan positif yang dilakukan di beberapa area termasuk integrasi perdagangan dan penurunan tarif dan kami berharap MEA dapat membuka sinergi antar negara di kawasan tersebut dan menciptakan era pertumbuhan potensial baru,” tandasnya.(Sis/Nrm)

About

View all posts by

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *