Uji Kompetensi Bikin Calon Dokter Siap Tanding di AEC 2015

dokter

KendariNews.com-JAKARTA: Berbagai kasus malpraktik oleh para dokter di Indonesia sudah menjadi ancaman bagi profesi dokter. Sebab, kejadian tersebut menjadi bukti jika para dokter di Indonesia tidak kompeten.
Untuk menghindari kasus serupa kembali terulang, para dokter maupun mahasiswa Kedokteran harus mengikuti uji kompetensi. Tidak hanya teoritis, keterampilan mereka juga turut diuji pada uji kompetensi tersebut.

“Uji kompetensi itu terdiri atas computer based testing sesuai standar kompetensi dokter serta keterampilan atau kemampuan praktik mereka (OSCE). Keduanya harus lulus. Tidak bisa hanya salah satu,” ujar Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Tri Hanggono Achmad kepada Okezone di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Senayan, Jakarta Selatan, Senin (16/6/2014).

Tri mengatakan, uji kompetensi yang dilaksanakan dengan kerja sama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) dan pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sudah memiliki standar berskala internasional. Sehingga dapat menjadi jaminan bagi para dokter kelak untuk bersaing di tingkat nasional maupun global.

“Sebenarnya kompetensi dokter sudah dilaksanakan sejak 2007 oleh kolegium. Namun ternyata ada dokter yang tidak lulus uji kompetensi itu. Menghindari hal tersebut terjadi lagi, maka berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2013 tentang pendidikan kedokteran, uji kompetensi diikuti oleh mahasiswa Kedokteran,” paparnya.

Dia menjamin, uji kompetensi dokter dan mahasiswa Kedokteran itu dapat menjadi modal para dokter bersaing di era ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Sebab, lanjutnya, standar yang digunakan dalam uji kompetensi tersebut telah mendapat review dari badan dunia.

“Indonesia menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang sertifikasi dokter nya mendapat pengakuan secara internasional melalui badan dunia. Sehingga Insya Allah mampu bersaing dengan tenaga dokter lainnya pada AEC 2015. Sistem ini ternyata direspons secara positif karena direplikasi oleh banyak tenaga media lain, seperti bidan,” ungkap Tri. (okezone.com)
– See more at: http://www.kendarinews.com/content/view/9800/126/#sthash.Nwl0em95.dpuf

About

View all posts by

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *