Menyusul makin dekatnya pelaksanaan pasar tunggal dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015, Indonesia dituntut melakukan persiapan di segala bidang untuk kompetisi terbuka di kawasan. Salah satu fondasi penting dalam kompetisi kawasan adalah kesiapan sumberdaya manusia yang kompeten dan diakui secara internasional.” Pengembangan SDM ini sangat vital bagi upaya membangun daya saing produk kita di Asia Tenggara,” kata Hertoto Basuki, Ketua Forum BKSP Indonesia di Jakarta, Kamis ini.
Kenyataannya hingga saat ini jumlah capaian infrastruktur kompetensi SDM yang terbangun belum sesuai target. Badan Nasional Sertifikasi Profesi mentargetkan 500 Lembaga Sertifikasi Profesi pada tahun 2015 nanti, dan hingga September 2013 jumlah LSP belum mencapai angka 70. Dengan kondisi demikian, Tahun 2014 layak disebut sebagai Tahun Darurat Kompetensi, dimana hal ini bisa menjadi ajakan bagi semua pihak untuk bekerjasama dalam mengejar ketertinggalan.
Forum BKSP Indonesia adalah lembaga kordinasi bagi BKSP-BKSP di Indonesia untuk bertukar informasi mengenai pembangunan infrastruktur sertifikasi kompetensi SDM, yakni Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, Penciptaan Asesor Kompetensi, Pembentukan Tempat Uji Kompetensi, hingga inisiatif penyusunan rancangan standar kompetensi kerja. Program kerja Forum BKSP linear dengan misi BNSP memberikan pengakuan sertifikasi kompetensi.
Dengan optimalisasi networking, Forum BKSP yang berkantor di Jawa Tengah bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menyelenggarakanUpbringing Master Asesor. Kegiatan yang didukung oleh IHK Hochrhein Bodensee (Kadin Jerman) mendatangkan peserta sebanyak 120 Master Asesor di Indonesia untuk melakukan sinergi dalam menyongsong Asean Economic Community 2015. Dr. Jan Glockouer dari IHK Hochrhein Bodensee, Dr. Adjat Daradjat MSi – Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan Hertoto Basuki Ketua Forum BKSP Indonesia hadir dalam pembukaan acara ini di Hotel Sahid Jaya Jakarta pada 17 Oktober 2013
