Hadapi MEA 2015, HMI Siap Jadi Lokomotif Kesuksesan Indonesia

cong_dong_kinh_te_asean_co_

Mulai tahun 2015 mendatang sepuluh negara yang berada pada komunitas ASEAN setidaknya akan menunjukan kebolehannya dan keunggulan negaranya masing-masing. Pasalnya dalam momentum Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang disepakati pada tahun 2007 tersebut akan berbicara banyak terkait ekonomi.

Indonesia adalah salah satu negara dari sepuluh negara dalam komunitas Asean tersebut. Sayangnya, Indonesia sendiri sampai hari ini masih ragu dan bingung tentang kesiapan masyarakat Indonesia dalam menghadapi MEA ini. Dari hasil survey Litbang Kompas menyebutkan dari 250 juta jiwa lebih masyarakat Indonesia, hanya 16 persen masyarakat yang mengetahui rencana pembentukan MEA tersebut.

Hal ini tentu menjadi sangat miris bagi bangsa Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar dikawasan ASEAN. Dapatkah Indonesai bersaing dalam momentum tersebut, ataukan akan menjadi negara tujuan pasar seja atau dengan kata lain apakah momentum MEA ini akan mejadi peluang ataukan ancaman bagi masyarakat Indonesia.

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) sebagai salah satu corong pembentukan karakter anak bangsa merasa terpanggil untuk menjadi lokomotif kesuksesan Indonesia pada event MEA 2015 tersebut. Sebab hampir 50 persen penduduk Asean adalah Warga Negara Indonesia (WNI).

Ketua Umum PB HMI, M. Arief Rosyid Hasan mengatakan,  pemahaman masyarakat Indonesia atas keberlangsungan MEA, masih sangat dengkal, padahal keberadaannya sudah di depan mata. Sementara itu negara-negara anggota komunitas Asean lainnya sudah mulai mengajarkan bahasa Indonesia dalam kurikulum belajarnya. Jelas Arief.

“Penduduk Asean hampir mencapai 600 juta jiwa, sedangkan penduduk Indonesia mencapai 255 juta jiwa, artinya hampir dari 50 persen dari masyarakat Asean adalah masyarakat Indonesia. Tentu hal ini bisa menjadi peluang sekaligus ancaman bagi bangsa Indonesia,” kata M Arief Rosyid Hasan di Jakarta, Jumat (10/10).

Menurut Arief, berangkat dari fakta ini maka PB HMI merespon hal tersebut sebagai rasa tanggung jawab terhadap pembangunan bangsa Indonesia. “Langkah real yang dilakukan oleh PB HMI adalah dengan melaksanakan program Asean Unity di Palangkaraya,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Bidang Hubungan Internasional PB HMI, Ahmad Tantawi menegaskan, program Asean Unity 2015  akan diselenggarakan di Palangkaraya pada tanggal 10-14 oktober 2015. Kegiatan ini sebagai event advokasi, edukasi dan sosilisasi MEA 2015 terhadap anak muda bangsa agar lebih siap secara mental dalam menghadapi MEA.

Kegiatan yang akan diiikuti oleh, PB HMI, anggota HMI dari seluruh Badko di Indonesia, BEM se Kalimantan dan HMI cabang se kalimantan ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk menambah kesadaran serta kesiapan anak muda Indonesia dalam menghadapi MEA 2015 mendatang.

About

View all posts by

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *